Malam Jum'at (Legi)

"Anganku, menuntunku ingin ... (kembali)"
Ada yang tak baik hari-hari ini, entah karena diri sendiri atau karena yang lain. Semua terasa lebih berat. Yang dekat terasa begitu jauh, dan yang jauh terasa begitu dekat. Ah, atau mungkin memang aku yang terlalu perasa. Entahlah.
Hari ini (23/07/2020), tepat Kamis sore, malam Jum'at Legi. Angan membawaku kembali ingin untuk kembali berada jauh di tanah orang. Mengenal lebih banyak manusia-manusia baru, budaya baru, dan syukur-syukur menemukan kembali arti kata "pulang" saat jauh dari rumah. 
Wanita tua itu berkulit legam, jalannya terseok-seok. Menawarkan minuman dingin, gorengan, juga nasi bungkus dalam baki yang disangganya di atas kepala. Berjalan ke sana, ke mari, aku hanya mengamati sampai tiba wanita itu berada tepat di depanku. Aku kagum, sekaligus ingat pada ibuku sendiri yang juga jadi penjaga toko orang di pasar kota. Wanita itu hebat, ibuku juga hebat.
Aku berjumpa wanita itu beberapa kali saat aku menunaikan kewajibanku sebagai seorang muslim di masjid dekat pelabuhan. Wanita itu begitu ramah, meskipun kulitnya legam, percayalah tatapannya meneduhkan. Pertemuan demi pertemuan di masjid itu lah yang menjadi awal mula kedekatan kami. Aku mulai sering mengunjungi tempat istirahatnya ketika malam. Bercerita banyak hal atau sekedar memastikan beliau baik-baik saja. Ya, beliau seorang diri. Pada satu kesempatan beliau mengutarakan keinginannya untuk menziarahi makam Sunan Ampel (Surabaya) tepat di malam Jum'at legi.
Singkat cerita, aku berkesempatan mengantarkan beliau berangkat ke Surabaya. Ada satu hal yang membuat ku lagi-lagi merasa kagum sekaligus malu kepada beliau. Beliau tidak lupa mengisi kotak amal meskipun aku tahu uang di dompet beliau tidak seberapa. Seolah tanpa berpikir ulang ketika akan memasukkan beberapa lembar Rp 2.000,-/an ke dalam kotak. Sepanjang perjalanan pulang beliau terlihat sangat bahagia, begitupun aku. Meskipun lelah tak bisa disembunyikan dari wajahnya. Dan kini, semuanya sudah menjadi masa lalu, hanya bisa dikenang. Ibu, sehatlah selalu. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Ndiba' (Dibaan)

Bicara Kopi #1

BELAJAR HIDUP : Arti Kata, "sebentar ya" (Pengalaman Resign)